Selasa, 24 Maret 2009

Korosi

Korosi adalah kerusakan atau menurunnya kondisi logam akibat reaksi oksidasi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.

Cara Memperlambat Laju Korosi Logam

Berikut adalah beberapa cara untuk memperlambat logam dari proses perkaratan :

1. Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogen ketika pembuatan atau produksi besi atau logam lainnya .

2. Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melaui kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik , kapal dll. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.

3. Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau timah.

4. Melakukan proses elektro kimia dengan pelapisan timah seperti yang biasa dilakukan pada kaleng.

5. Pemberian pelumas pada permukaan besi atau logam.

Minggu, 15 Maret 2009

Apa sih komponen-komponen motor injeksi itu…?

Buat yang belum tahu apa sih komponen- komponen motor injeksi itu………nih ada sekelumit info…..


Komponen-komponen motor injeksi :


  1. FUEL SUCTION FILTER
    Fuel Suction Filter atau biasa disebut filter bensin ini adalah alat untuk menyaring kotoran agar tidak terhisap oleh pompa bensin yang dapat mengakibatkan tersumbatnya komponen yang lain.


  1. FUEL PUMP MODULE
    Berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bensin ke injector melalui selang, sementara tekanan bensin diatur oleh pressure regulator.


  1. PRESSURE REGULATOR
    Alat ini berfungsi mengatur tekanan bensin didalam sistem aliran bahan bakar agar selalu konstan pada tekanan 294 kPa (3,0 kgf/c, 43 psi). Jika bensin yang dipompa menuju injektor terlalu besar, maka Pressure Regulator akan mengembalikan bahan bakar tersebut ke dalam tangki. Hal ini terjadi jika bahan bakar yang dipompakan melebihi 294 kPa (3,0 kgf/c, 43 psi).

  2. FUEL FEED HOSE
    Fuel Feed Hose ini adalah sebuah selang yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya bensin dari tangki menuju injektor. Fuel Feed Hose ini berbeda dengan selang yang lain karena harus tahan terhadap tekanan bensin akibat pemompaan. Tekanan minimal yang harus ditahan yaitu 3 kg.

  3. INJECTOR
    Injector ini berfungsi untuk menyemprotkan bensin ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan dengan waktu pembukaan nozzle, sedangkan lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM (Engine Control Module).

  4. ENGINE CONTROL MODULE (ECM)
    Engine Control Module mengatur durasi keluar bahan baker ke injektor pada kondisi yang optimal berdasarkan sinyal-sinyal dari sensor yang ada. Sensor unit ini menyatu dengan throttle body.

  5. THROTTLE BODY
    Throttle body ini mempunyai bentuk yang mirip dengan karburator tetapi yang dimanfaatkan hanya pada lubang venturinya saja, sebab di lubang itu dapat dipasang beberapa sensor unit yaitu MAP (Manifold Absolute Pressure), TP (Throttle Position) dan IAT (Intake Air Temperature). Manifold Absolute Pressure berfungsi untuk mendeteksi tekanan di ujung pipa pemasukan (inlet pipe intake) akibat aliran udara, sedangkan Throttle Position berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan katup kupu-kupu atau throttle dan sensor Intake Air Temperatur akan mendeteksi temperatur dipipa masuk.

  6. BANK ANGLE
    Ketika motor terus dalam berada dalam keadaan miring mendekati 90 derajat dalam waktu minimal 5 detik, maka diasumsikan motor dalam keadaan jatuh. Bank angle akan memberikan sinyal kepada ECM yang kemudian akan menghentikan kerja dari pompa bensin, injektor dan pengapian. Bank angle sendiri berfungsi mendeteksi gaya grafitasi dan gaya sentrifugal. Oleh sebab itu ketika berkendara dan sensor bank angle bekerja, maka mesin tidak mati.
    Saat akan menghidupkan motor kembali setelah motor jatuh, putar kunci kontak pada posisi OFF, kemudian putar kembali ke posisi ON untuk melakukan reset. Tindakan ini memungkinkan motor akan hidup kembali. Posisi bank angle berada pada tulang underbone, tepatnya persisi dibawah tubuh pengendara.

  7. ENGINE OIL TEMPERATURE
    Sensor engine oil temperature ini berfungsi mendeteksi suhu pada oli mesin. Sinyalnya akan digunakan untuk mengatur semprotan bensin di injector yang kapasitasnya akan disesuaikan dengan suhu mesin.

  1. ELECTRONIC CONTROL SYSTEM
    Didalam sistem control elektronik ini terdapat beberapa komponen pendukung kerja PGM-FI, antara lain :
    • Regulator/ Rectifier yang berfungsi untuk menjaga arus listrik dari kumparan alternator agar tidak terlalu besar. Tegangan listriknya dijaga tetap stabil sebesar 12 volt agar komponen kelistrikan injeksi tidak mengalami masalah.
    • Alternator menghasilkan arus listrik pengisian ke accu yang, kerjanya akan dipadu dengan ECU (Engine Control Unit).
    • Yang tak kalah pentingnya yaitu Data Link conector atau alat semacam soket yang dihubungkan dengan engine analiser untuk mencari sumber kerusakan komponen, seperti jika injektor yang mengalami penyumbatan atau jika komponene lain mengalami gangguan.