Kamis, 29 Oktober 2009

Ta'aruf

Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadnya dan memulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitu dipertemukan dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah dijanjikan ustad. Taaruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelah murobby, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiyahnya dengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelah sekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang murobby berbisik pelan pada mad’unya yang malu-malu ini:

“Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum ?”

“Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itu khan?”

Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. ” Eh..yang benar saja.......antum bener pingin sama yang kiri itu..??"

" Iya, Tadz memang ada apa Tadz?"Jawab si ikhwan.

" Wah..........gimana sih antum ini ! yang kiri itu kan istri saya !”

Si Ikhwan ", ............?????"

Senin, 26 Oktober 2009

Yamaha HV-X Hibryd

Bukan hanya pabrikan mobil yang berlomba-lomba menciptakan kendaraan bermesin hybrid, paduan antara mesin bensin dan motor listrik. Tapi produsen roda dua juga mulai membuka diri. Setelah sepeda motor Hybrid concept asal Thailand terlihat saat berlangsung Bangkok Motor Show 2004 silam, kini di Tokyo Motor Show (TMS) 2009 giliran Yamaha yang memperkenalkan motor hybrid racikannya.

Diberi nama Yamaha HV-X Hybrid, sepeda motor ini menggunakan mesin bensin 4-tak, 250cc, single silinder dan sebuah motor listrik berkekuatan 15 kw dan dilengkapi pula dengan lithium ion battery 300v.

Meski tak banyak informasi yang diberikan oleh pihak Yamaha sendiri, namun tim riset dalam proyek ini mengungkapkan kesulitan terbesarnya adalah menaklukan dimensi sepeda motor yang sempit.

Setidaknya akan ada banyak penambahan komponen agar dua mesin bisa bekerja bersamaan. Alhasil posisi antarpart harus didesain sedemikian rupa agar semuanya bisa tertampung.

Mesin bensin diletakan di bawah tanki, sedang motor listriknya diselipkan di belakang mesin bensin tepatnya di sebelah footstep. Sedang baterai yang ukurannya cukup besar diletakan di tangki bensin. Sedang tangki bensin yang sesungguhnya harus rela digeser ke bawah jok belakang.

Dan hasilnya tercipta sebuah sepeda motor hybrid yang tetap menyenangkan diajak jalan-jalan termasuk ketika melintasi tikungan. Ergonomi pengendara dan handling yang dirasakan diyakini tak jauh berbeda dengan sepeda motor konvensional. Bahkan dari video yang di release Yamaha yang banyak beredar di Youtube, terlihat jelas kemampuannya ngebut di sirkuit.

So, kapan nih sampai Indonesia?



Sumber : http://www.otomotifnet.com

Rabu, 14 Oktober 2009

Tenaga Kuda

Istilah untuk menyebutkan satuan tenaga mesin yang paling sering kita dengar adalah satuan daya kuda (dk) atau horse power ( hp ). Kenapa harus kuda ? Begini sejarahnya, dulu istilah ini pertama kali diungkapkan oleh James Watt, ilmuwan abad 19 asal Skotlandia yang menemukan bahwa pada masa itu, seekor kuda poni miliknya rata-rata mampu mengangkat beban seberat 550 pounds (249,47 kg) sejauh 1 kaki (30,48 cm) per detik.

Dari 550 pounds dikali 60 detik lalu keluarlah angka sebesar 33.000 foot pounds per min (ft lbs/min). Istilah inilah yang lalu disebut 1 horse power (daya kuda).

Seiring perkembangan zaman, penyebutan horse power (hp) berlaku untuk Amerika dan Inggris. Sedang penyebutan di negara lain berbeda satu sama lain seperti Belanda dengan istilah paardenkracht (pk), dan Jerman dengan Pferdestärke (PS). Indonesia sendiri mengartikannya dengan daya kuda (dk). Beda cara penyebutan, namun memiliki maksud sama.

Ada juga istilah bhp (brake horsepower) yang berarti keluaran tenaga murni mesin tanpa mempertimbangkan kehilangan tenaga akibat alternator, AC, termasuk transmisi dan kopling.

Namun, agar lebih seragam dan tidak membingungkan, sekarang ini diputuskan bahwa 1 hp sama dengan 746 watt, walau tidak semua negara langsung mengadopsinya. Misal tenaga mesin mencapai 100 dk, artinya tenaga tersebut sama persis dengan 74.600 W.

Apa bedanya dengan torsi..?

Torsi adalah satuan tenaga yang sebenarnya untuk mengukur gaya puntir. Contohnya, torsi sebesar 1 Nm adalah gaya puntir yang dibutuhkan untuk menopang beban sebesar satu pound pada sebuah bidang horizontal tanpa bobot sejauh 1 foot dari pusat. Sesungguhnya, saat mengukur tenaga mesin pada mesin dynamometer, yang diukur ialah besaran torsinya.

Baru setelah itu dikonversi ke daya kuda. Rumusnya, daya kuda = (torsi x putaran mesin) / 5252. Jadi, dk ialah satuan yang digunakan untuk mengukur daya yang dihasilkan oleh torsi tersebut pada putaran mesin tertentu.

Lalu, apakah yang lebih berpengaruh untuk kondisi pengendaraan sehari-hari? Tentu tergantung cara berkendara masing-masing. Dengan kata lain, dalam artian yang mudah. Torsi menentukan kemampuan akselerasi kendaraan, sedang tenaga mesin lebih menentukan kecepatan tertinggi yang bisa dicapai.

Bayangkan, sebuah truk dan sportscar yang masing-masing bertenaga sama 1.000 dk. Tanpa mempertimbangkan bobot kendaraan. Sebuah truk tentu akan lebih kuat mengangkut beban berat dengan kecepatan rendah, daripada sportscar yang lebih mementingkan pencapaian top seepd.

Perumpamaan sederhana ketika kita mengayuh sepeda. Saat start awal pedal terasa berat (torsi besar), namun begitu sudah berjalan dengan kecepatan tinggi (tenaga mesin), kekuatan kayuhan tentu sudah jauh berkurang. Pun begitu saat ingin memilih mobil baru. Saat membaca brosur, perhatikan keseimbangan besaran torsi dengan tenaga yang dihasilkan oleh mesin.



Jumat, 09 Oktober 2009

Hybrid Car

Pernahkah anda mendengar kata hibrida…?ada kelapa hibrida, jagung hibrida..Nah sekang ada juga mobil hibrida (Hybrid Car). Mobil ini menggabungkan tenaga dari bahan bakar dengan motor listrik yang terpasang secara terintegrasi langsung. Sehingga saat sudah mencapai kecepatan tertentu, kerja mesin konvensionalnya lebih ringan karena dibantu putaran motor listrik, so….dapat mengurangi emisi gas buang yang keluar dari knalpot akibat pembakaran dalam mesin. Salah satunya adalah mobil keluaran BMW ini




Mobil ini menggabungkan antara mesin turbo-diesel 3 silinder dan motor listrik ganda yang terletak di setiap poros roda. Mesin dieselnya berkapasitas 1500cc dengan transmisi kopling ganda (Double-clutch transmission) enam percepatan milik BMW yang sudah diterapkan di seri M3 dan Z4.


Jangan kuatir dengan kapasitas mesin dieselnya yang tak seberapa, karena mobil konsep ini ditenagai dua motor listrik yang masing–masing terletak di poros depan dan belakang. Menemani mesin diesel yang terletak di belakang, satu motor listrik terletak diantara mesin dan transmisi. Motor listrik ini menyumbang daya 33–51 hp, dan bisa ikut menambah tenaga mesin atau full-elektrik.

Seperti mobil hybrid lainnya, motor listrik pertama ini berperan juga untuk menyerap energi saat mobil melakukan pengereman dan disalurkan ke baterai lithium-polymer.

Baterai ini terdiri dari 98 cell dengan kapasitas 10,8 kW/h, bahkan setiap cell bisa menyalurkan daya maksimum sebesar 1,200 ampere.


Sedangkan motor listrik kedua terletak di poros roda depan yang digabungkan oleh girboks single-speed. Motor listrik ini lebih bertenaga dengan daya maksimum mencapai 80 hp, bahkan bisa ‘dipaksa’ hingga 139 hp. Kedua motor listriknya diklaim BMW sebagai ‘Best of Hybrid’ dengan menggunakan filosofi ActiveHybrid.

Untuk efisiensi, mobil ini bisa bergerak hanya dengan mesin dieselnya saja atau hanya dengan motor listriknya. Bahkan jika tenaga yang ada seluruhnya digunakan, daya maksimum yang tersedia bisa mendapai 356 hp untuk melakukan manuver dan akselerasi. Akselerasi dari 0–100 km/jam bisa dicapai hanya dalam 4,8 detik.


Keistimewaan mobil ini tidak sampai disitu, system hybridnya menganut plug-in system . Artinya baterai di mobil ini bisa diisi tanpa harus melalui energi pengereman tapi dari soket listrik biasa yang ada di rumah–rumah. Menggunakan voltase standar 220 V, untuk mengisi penuh baterai dibutuhkan waktu 2,5 jam. Bahkan dengan voltase yang lebih besar, waktu bisa dihemat menjadi hanya 44 menit saja.


Jika melihat dari sisi fisik mobil, performa mobil yang berkapasitas 2+2 orang ini terbantu oleh banyak faktor. Pertama adalah koefisien dragnya yang kecil hanya 0,22 sehingga lebih mudah menembus angin. Selanjutnya adalah struktur bodi dan chassis yang sangat ringan, juga dibantu oleh posisi titik gravitasi yang baik.

Lampu LED-nya juga membuat mobil ini semakin menarik walaupun tujuan utamanya adalah efisiensi energi listrik. Pintu yang ditanam pun memiliki kombinasi kaca dan pintunya terbuat dari bahan polycarbonate-glass. Ingin tahu lebih banyak? Tunggu Frankfurt Motor Show 2009, karena saat itulah mobil konsep ini diperkenalkan lebih luas ke publik.


Tuh dah tahu kan sekilas tentang mobil hibrida, walaupun masih dalam tataran konsep, namun ini adalah perkembangan yang positif. Manusia tidak hanya bisa merusak bumi, tetapi sebagian dari mereka jua yang akan mencoba memperbaikinya ingatlah salah satu tugas kita sebagai (khalifah fil ardh). Jika para pendahulu kita menciptakan mesin yang merusak bumi, membuat udara semakin panas karena terlalu banyak gas karbon monoksida dll hingga muncul efek rumah kaca, kini saatnya kita perbaiki semua itu…kurangi emisi yang keluar….and keep our earth green




Sumber : http://www.otomotifnet.com

Minggu, 04 Oktober 2009

Be Your Self


Ketika dua cermin yang saling berhadapan, muncul pantulan yang tak terhingga. Begitulah bila kita mau bercermin pada diri sendiri. Akan kita temukan bayangan yang tak terhingga. Bayangan itu adalah kemampuan yang luar biasa; ketakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri. Berkacalah pada diri sendiri, dan temukan kekuatan itu.

Singkirkan cermin diri orang lain. Di sana hanya terlihat kekurangan dan kelemahan kita yang akan memupuk ketidakpuasan saja. Dan ini akan menjerumuskan anda ke dalam jurang kekecewaan.

"Aku adalah diriku, bukan dia dan bukan pula siapa-siapa". Kitalah yang memiliki jalan keberhasilan sendiri. Carilah bayangan yang tak terhingga itu. Di sana ada kekuatan yang akan membawa kita ke puncak keberhasilan.

Jumat, 02 Oktober 2009

Matahari Sebagai Sumber Energi Terbarukan

Indonesia terletak diantara garis khatulistiwa dengan iklim tropis, dimana jumlah penyinaran matahari rata-rata tiap tahun lebih tinggi dabanding dengan Negara lain yang berada jauh dari garis maya tersebut. Hal ini mempunyai banyak keuntungan dibidang rekayasa energi mengingat energi matahari dapat dikatakn sebagai induk dari sumber daya terbarukan lainnya. Energi biomassa, energi angin, pemanfaatan gelombang samudra terjadi karena efek dari penyinaran matahari ke bumi.

Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut: untuk kawasan barat dan timur Indonesia dengan distribusi penyinaran di Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m 2 /hari dengan variasi bulanan sekitar 10%; dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1 kWh/m 2 /hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Dengan demikian, potesi angin rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/m 2 /hari dengan variasi bulanan sekitar 9%.

Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada 2 macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu ;
1. Energi surya termal adalah pengambilan energi panas matahari, pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air.
2. Energi surya photovoltaik adalah pemanfaatan radiasi sinar surya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lain-lain.

TEKNOLOGI ENERGI SURYA PHOTOVOLTAIK


Peluang Pemanfaatan Fotovoltaik

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang kecil dan banyak yang terpencil menyebabkan sulit untuk dijangkau oleh jaringan listrik yang bersifat terpusat. Untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah-daerah semacam ini, salah satu jenis energi yang potensial untuk dikembangkan adalah energi surya. Dengan demikian, energi surya dapat dimanfaatkan untuk p enyedian listrik dalam rangka mempercepat rasio elektrifikasi desa.
Selain dapat digunakan untuk program listrik perdesaan, peluang pemanfaatan energi surya lainnnya adalah:
• Lampu penerangan jalan dan lingkungan;
• Penyediaan listrik untuk rumah peribadatan.
• Penyediaan listrik untuk sarana umum
• Penyediaan listrik untuk sarana pelayanan kesehatan, seperti: rumah sakit, Puskesmas, Posyandu, dan Rumah Bersalin;
• Penyediaan listrik untuk Kantor Pelayanan Umum Pemerintah. Tujuan untuk membantu usaha konservasi energi dan mambantu PLN mengurangi beban puncak disiang hari;
• Untuk pompa air ( solar power supply for waterpump ) yang digunakan untuk pengairan irigasi atau sumber air bersih (air minum).

Kendala Pengembangan Photovoltaik di Indonesia

• Harga modul surya yang merupakan komponen utama masih mahal, sehingga kurangnya minat lembaga keuangan untuk memberikan kredit bagi pengembangan.
• Sulit untuk mendapatkan suku cadang dan air accu , khususnya di daerah perdesaan,
• Belum ada industri pembuatan sel surya di Indonesia, sehingga ketergantungan pada impor sangat tinggi. Akibatnya, dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menyebabkan harga modul surya menjadi semakin mahal.


TEKNOLOGI ENERGI SURYA TERMAL


Selama ini, pemanfaatan energi surya termal di Indonesia masih dilakukan secara tradisional. Para petani dan nelayan di Indonesia memanfaatkan energi surya untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan secara langsung.

Berbagai teknologi pemanfaatan energi surya termal untuk aplikasi skala rendah (temperatur kerja lebih kecil atau hingga 60 o C) dan skala menengah (temperatur kerja antara 60 hingga 120 o C) telah dikuasai dari rancang-bangun, konstruksi hingga manufakturnya secara nasional. Secara umum, teknologi surya termal yang kini dapat dimanfaatkan termasuk dalam teknologi sederhana hingga madya. Beberapa teknologi untuk aplikasi skala rendah dapat dibuat oleh bengkel pertukangan kayu/besi biasa. Untuk aplikasi skala menengah dapat dilakukan oleh industri manufaktur nasional.

Untuk skala kecil dan teknologi yang sederhana, kandungan lokal mencapai 100 %, sedangkan untuk sistem dengan skala industri (menengah) dan menggunakan teknologi tinggi (seperti pemakaian Kolektor Tabung Hampa atau Heat Pipe ), kandungan lokal minimal mencapai 50%.

Peluang Pemanfaatan Energi Surya Termal

Prospek teknologi energi surya termal cukup besar, terutama untuk mendukung peningkatan kualitas pasca-panen komoditi pertanian, untuk bangunan komersial atau perumahan di perkotaan.
• Prospek pemanfaatannya dalam sektor-sektor masyarakat cukup luas, yaitu:
• Industri, khususnya agro-industri dan industri pedesaan, yaitu untuk penanganan pasca-panen hasil-hasil pertanian, seperti: pengeringan (komoditi pangan, perkebunan, perikanan/peternakan, kayu olahan) dan juga pendinginan (ikan, buah dan sayuran);
• Bangunan komersial atau perkantoran, yaitu: untuk pengkondisian ruangan ( Solar Passive Building , AC) dan pemanas air;
• Rumah tangga, seperti: untuk pemanas air dan oven/ cooker ;
• PUSKESMAS terpencil di pedesaan, yaitu: untuk sterilisator, refrigerator vaksin dan pemanas air.

Kendala Pengembangan Energi Surya Termal

• Teknologi energi surya termal untuk memasak dan mengeringkan hasil pertanian masih sangat terbatas. Akan tetapi, sebagai pemanas air, energi surya termal sudah mencapai tahap komersial. Teknologi surya termal masih belum berkembang karena sosialisasi ke masyarakat luas masih sangat rendah;
• Daya beli masyarakat rendah, walaupun harganya relatif murah;
• Sumber daya manusia (SDM) di bidang surya termal masih sangat terbatas. Saat ini, SDM hanya tersedia di Pulau Jawa dan terbatas lingkungan perguruan