Tampilkan postingan dengan label Rehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rehat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Mei 2010

Keadilan Hakim Makelar Kasus

Saat diadakan sebuah sidang di sebuah pengadilan. Seorang hakim sedang membuat keputusan akhir dalam menentukan pemenang suatu perkara. Sang hakim menskors sidang, dan akhirnya memanggil kedua pengacara ke ruangannya, "Jadi, kemarin saya telah mendapat hadiah dari kalian berdua, berupa uang suap."

"Dari Anda, Cicak, saya menerima uang 200 juta, dan dari Anda, Buaya, saya sudah menerima uang 250 juta."

Hakim mengeluarkan cek dari sakunya dan berkata, "Sekarang, saya memberikan uang kembalian 50 juta kepada Buaya agar jumlah yang saya terima sama, dan mari sekarang kita kembali ke ruang sidang, agar saya segera bisa memutuskan perkara ini secara adil..."

Setengah jam berselang dan sidang dilanjutkan

Jumat, 18 Desember 2009

Inilah saya, anda pula siapa?

Seorang wartawan bertanya Imam al-Syahid Hasan al-Banna tentang dirinya dan meminta beliau memperkenalkan dirinya sendiri kepada orang banyak. Beliau berkata:

“Saya adalah pengembara yang mencari kebenaran. Saya adalah manusia yang mencari arti sebuah kemanusiaan. Saya adalah seorang warganegara yang memimpikan sebuah negara yang dihormati, merdeka, tenteram dan hidup harmoni di bawah naungan Islam yang murni.

Saya hanyalah ibarat seorang yang memahami rahasia hidupnya. Justeru dia berseru: Sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan sekalian alam, tiada yang mempersekutui-Nya. Inilah yang diperintahkan kepada saya dan saya salah seorang yang menyerahkan diri.


Inilah saya, anda pula siapa?”



Inilah sebuah ungkapan Imam al-Syahid Hasan al-Banna yang seharusnya dapat menjadi renungan bagi kita semua. Karena siapakah kita hidup? ...untuk siapa kita hidup?...dan mengapa kita hidup??

Kamis, 29 Oktober 2009

Ta'aruf

Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadnya dan memulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitu dipertemukan dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah dijanjikan ustad. Taaruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelah murobby, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiyahnya dengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelah sekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang murobby berbisik pelan pada mad’unya yang malu-malu ini:

“Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum ?”

“Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itu khan?”

Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. ” Eh..yang benar saja.......antum bener pingin sama yang kiri itu..??"

" Iya, Tadz memang ada apa Tadz?"Jawab si ikhwan.

" Wah..........gimana sih antum ini ! yang kiri itu kan istri saya !”

Si Ikhwan ", ............?????"

Minggu, 04 Oktober 2009

Be Your Self


Ketika dua cermin yang saling berhadapan, muncul pantulan yang tak terhingga. Begitulah bila kita mau bercermin pada diri sendiri. Akan kita temukan bayangan yang tak terhingga. Bayangan itu adalah kemampuan yang luar biasa; ketakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri. Berkacalah pada diri sendiri, dan temukan kekuatan itu.

Singkirkan cermin diri orang lain. Di sana hanya terlihat kekurangan dan kelemahan kita yang akan memupuk ketidakpuasan saja. Dan ini akan menjerumuskan anda ke dalam jurang kekecewaan.

"Aku adalah diriku, bukan dia dan bukan pula siapa-siapa". Kitalah yang memiliki jalan keberhasilan sendiri. Carilah bayangan yang tak terhingga itu. Di sana ada kekuatan yang akan membawa kita ke puncak keberhasilan.