Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadnya dan memulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitu dipertemukan dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah dijanjikan ustad. Taaruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelah murobby, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiyahnya dengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelah sekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang murobby berbisik pelan pada mad’unya yang malu-malu ini:
“Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum ?”
“Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itu khan?”
Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. ” Eh..yang benar saja.......antum bener pingin sama yang kiri itu..??"
" Iya, Tadz memang ada apa Tadz?"Jawab si ikhwan.
" Wah..........gimana sih antum ini ! yang kiri itu kan istri saya !”
Si Ikhwan ", ............?????"
prikitiw...suit..suit... :)
BalasHapuskalo kasih comment pake nama dunk....kan kasihan orang tua yang udah kasih nama bagus-bagus ga dipake...OK
BalasHapus